Minggu, 11 November 2012

DIBA' KUBRO DAN KAJIAN ASWAJA
PAC. IPNU-IPPNU BUDURAN





Diba' kubro adalah kegiatan rutinan yang diadakan oleh PAC IPNU-IPPNU Buduran dan kali ini ada yang membuatnya spesial yakni adanya Kajian Aswaja yang dilakukan setelah acara diba' kubro. Acara kali ini diadakan di Masjid Darul Ulum Dukuh Tengah. Acara kali ini mendapat antusiasme yang sangat besar dari anggota ranting IPNU-IPPNU se-kecamatan Buduran. pembicara untuk kajian Aswaja kali ini adalah Ustadz Moh. Auful Shohi, M. Pd. I. Beliau adalah ketua FKK TPQ Buduran.



"progam kajian Aswaja itu bertujuan untuk mengenalkan dan membentengi para pemuda dan pelajar NU dari oknum-oknum dan golongan-golangan yang tidak bertanggung jawab", tutr ketua PAC. IPNU Buduran, rekan Machfudzil Asror.





PAC IPNU-IPPNU Buduran saat ini masih berusaha untuk membangunkan kembali ranting-ranting di kawasan buduran yang masih tertidur. Turbapun masih tetap berjalan hingga saat ini dengan target ranting se-kec. Buduran.

Senin, 22 Oktober 2012

"SKOR MINIMUM TOEFL YANG DI JADIKAN SYARAT KELULUSAN????"


Sempat shock mendengarnya. Ada bebrapa syarat yang menjadi penentu kelulusan mahasiswa di salah satu PTS. Mungkin saya tidak akan berkomentar jika syaratnya ini tidak membebani mahasiswa dan masuk akal. Bayangkan saja ada syarat seperti ini, "Setiap mahasiswa harus mencapai skor toefl minimal 400 untuk dapat ijazah" Ironisnya hal ini benar terjadi, ada seorang mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus saat melakukan ujian skripsi, hanya karena skor toeflnya kurang dari 400, mahasiswa ini tak dapat mengambil ijazahnya yang masih ditahan oleh pihak kampus. apa hal ini dikatakan lumrah???? setiap orang memiliki kecerdasan pada bidang yang tak sama. ada yang mahir dalam bidang pengetahuan, ada yang mahir bidang bahasa dll. la kalo ada mahasiswa yang mendapatkan nilai yudisium sangat baik namun ia kurang menguasai bahasa, ya jelas saja nilai toeflnya gag sampek 400. apa dia tetap tidak berhak mendapatkan ijazah???? sekeras-kerasnya dia berusaha tidak cukup hanya 2-3 kali scoring toefl untuknya dapat mencapai skor 400.



melakukan scoring toefl butuh biaya. berapa banyak biaya yang ia keluarkan hanya untuk sekali scoring ??? Allah .... lagi-lagi politik uang. Belum lagi ada yang mengatakan syarat kelulusan yang satu lagi adalah "adanya jumlah minimum sertivicate seminar yang harus dimiliki". La ini, sekali seminar paling gag kita harus bayar sekitar 50rb, kalikan saja dengan jumlah minimal sertivicate yang harus dimiliki. Sudah berapa ratus ribu itu???? Pak rektor biaya kuliah sudah mahal jangan bebani para mahasiswa untuk mengeluarkan biaya tambahan sebagai alaih-alih syarat penentu kelulusan. Biaya untuk menyelesaikan tugas-tugas saja sudah sangat mahal. 


Mau dibawah kemana alur pendidikan kita???

Kamis, 18 Oktober 2012

"GLOBAL WARMING"

Global Warming is the increase in the average temperatureof earth's near surface air and oceans. There has been a debate over the last ten years over the effects of global warming. There is no doubt that according to data there have been increases to the gasses in the natural greenhouse effect of our world due to increase in carbon dioxide from burning fossil fuels. The question in the debate is whether these increases are indeed causing global warming, and if so, what can be done to stop global warming from getting any worse.

Since global warming is caused mostly by the increase in carbon dioxide emitted into the air, the most practical thing that people as a whole can do to find ways to stop global warming is to decrease these emissions. Due to the recent gas crisis, more work is being done in order to help decrease these emissions from cars and trucks by creating vehicles that run on alternative sources of fuel. Since car pooling does not seem to have taken popular hold of more progressive nations, changing the fuel for cars and trucks seems like the best way to help stop global warming. Unfortunately, unless carpooling becomes a government mandate, it does not seem likely that people will give up their independent car use in the near future.

There is little doubt that the planet is warming. Over the last century, the planets temperature has risen by around 1 degree fahrenheit (0.6 of a degree celsius). The warmest since the mid 1800’s was the 1990s. The hottest years recorded were 1997, 1998, 2001, 2002, 2003.

The United Nations panel on climate change projects that the global temperatures will rise 3-10 degrees fahrenheit by the century’s end – enough to have the polar caps all but melted. If the ice caps melt, a vast majority of our countries borders will be under water. Monuments and great buildings, as well as homes and lives will be under water, including New York City.

So now we know what some of the causes are for global warming, how can we as individuals do our part to help save the planet?

The answer is simpler than you may think. You don’t have to go miles away from home to protest, or spend masses of money. If you try to follow the few simple steps that I shall now give you, you will have started to help us all.

Firstly, plant a tree. This could be easier than it sounds. Join or help out a local wildlife group and ask to plant a tree. Trees, when fully grown, will help keep the planet cooler. On the same point, you could protest against the demolition of the rainforests. This is the same principle, we need the trees to cool our planet and yet they are chopping them down to create roads or homes.

Something as simple as walking instead of taking the car will help reduce pollution. As well as stopping pollution, you are giving yourself exercise, something important for our bodies. So the next time you get into your car, or your motorbike, think – do I have to make this journey by vehicle or can I walk?

When you are at home, and your getting a little cold. Put a jumper on and do not adjust the heating. The extra heat produced by our homes also affects the planet. So try wearing an extra layer in winter.

If possible, buy your fruit and vegetables from local suppliers. And try to avoid imported goods. The more foreign food that we import the more pollution from aeroplanes and boats it will create.

Keeping to the speed limit can also help the environment. The more you speed the more petrol you are going to use, making the pollution higher. Also, SUV’s make about six times their own weight in CO2 each year. A small efficient diesel car covering the same distance not only uses much less fuel; it makes two thirds less.

If possible use solar energy, after all it is free; all you need to buy is the equipment. You can get much of your hot water and heating from the sun and even generate electricity.

Reduce, reuse and recycle. Only buy what you need; don’t stock the cupboards with things you may or may not use. Reuse whatever you can, like containers and paper, and recycle what you cannot reuse. It really is as simple as that.

Finally turning off unused sources of power such as televisions and heaters will help the environment, as well as save you money.

If everybody stuck to these rules, we would be doing a great thing by protecting the earth. So please take into consideration what I have said, and try to do your part. After all, it will be our next generation that will feel the effects.


(Source : http://www.presentationmagazine.com/)

Kamis, 04 Oktober 2012

Mutu SDM


wajib belajar 12 tahun????

miris mendengarnya. progam wajib belajar (pendidikan formal) yang dicanangkan oleh pemerintah, bertujuan baik demi kemajuan kualitas pendidikan di negeri kita. namun sayang, semuanya hanya canangan dalam bentuk omongan. andai ada kerja sama yang baik dari pemerintah dan rakyat negeri ini, semuanya akan berjalan dengan baik.


meningkatkan kualitas mutu SDM negeri ini bukan hanya dari pendidikan yang diwajibkan untuk para peserta didik, tapi juga para pengajar baik guru maupun dosen. pendidikan berkarakter akan dapat mencetak individu-individu yang berkarakter jika para dewan pengajarnya juga mempunyai karakter tersendiri. apakah Indonesia tidak pernah capek di cap sebagai negara plagiat dalam hal pendidikan???



seperti kata-kata yang pernah saya kutip dari salah seorang dosen saya "meningkatkan kualitas mutu SDM itu tidak hanya dari jenjang pendidikan formal, bahkan lebih banyak dari pendidikan informal". seseorang akan mendapat nilai lebih jika nilai sosial dengan lingkungan dan masyarkat sekitar juga baik.


jenjang pendidikan 12 tahun yang diwajibkan pemerintah sudah sangat cukup dan matang untuk terjun ke dunia luar (katakan pekerjaan). lalu mengapa masih banyak lulusan S1, S2, S3, S tung-tung dsb masih dalam keadaan menganggur?????? simple, mereka hanya kurang sosialisasi dengan orang lain, mereka kurang pengalaman menghadapi masyarakat, mereka belum siap terjun ke rona globalisasi dan semunya di sebabkan pendidikan informal (pendidikan yang melibatkan dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat) sangat kurang.



oleh sebab itu, progam wajib blajar 12 tahun oleh pemerintah harus ada kerja sama yang baik dengan lingkungan (keluarga dan masyarakat) serta di tunjang dengan pendidikan informal dan non formal .. ^^

Kamis, 16 Agustus 2012

"DYSLEXIA" itu bukan "IDIOT"



Dyslexia adalah suatu kelainan yang berhubungan dengan membaca dan menulis. Ada dua macam dyslexia, yaitu:
  1. Developmental dyslexia (dyslexia bawaan dari lahir, karena faktor genetik atau keturunan). penyandang dyslexia tipe ini sangat sulit untuk disembuhkan.
  2. Acquired dyslexia (dyslexia yang terjadi karena faktor luar). Pada kasus ini, awalnya penyandang dyslexia adalah normal. Namun, karena adanya cidera pada otak sebelah kiri yang menyebabkan terjadinya dyslexia. Penyandang dyslexia jenis ini dapat disembuhkan dengan adanya terapi.
Banyak penelitian menyebutkan bahwa 70 % penyebab utama dyslexia adalah keturunan, sisanya adalah faktor luar.

Beberapa perbedaan otak anak normal dengan anak penyandang dyslexia, antara lain :
  • Otak anak dyslexia tidak menunjukkan asimetri pada pusat berbahasa di otak (antara otak kiri dan otak kanan sama saja). Sedangkan pada anak normal, daerah temporal di otak kiri lebih besar dibanding dengan otak kanan.
  • Pada anak dyslexia terdapat ganngguan sel saraf di beberapa daerah otak yang berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis. Gangguan syaraf ini sudah ada sejak anak masih dalam kandungan.



Ada beberapa masalah yang sering dialami para penyandang dyslexia, antara lain :
  1. Masalah Fonologi (dalam hal ini adalah hubungan sistematik anatara huruf dan bunyi, misalnya sulit membedakan antara "paku" dan "palu".
  2. Masalah mengingat perkataan
  3. Masalah menyusun yang sistematis dan berurutan
  4. Masalah ingatan jangka pendek
  5. Masalah pemahaman sintaks (kebingungan memahami tata bahasa, terutama dalam waktu yang bersamaan mereka menggunakan dua bahasa yang memiliki tata bahasa yang berbeda).
Sampai saat ini tidak ada pengobatan secara medis untuk penyandang dyslexia. Hanya ada beberapa terapi yang ditujukan untuk mengatasi belajar yang spesifik, dan sangat individual. Kemudian dilakukan perubahan dan lingkungan serta cara belajar  untuk membantu anak secara khusus.

Harus diingat bahwa anak penyadang dyslexia sering menunjukkan kemampuan yang luar biasa, misalnya sangat inovatif, memcahkan masalah dengan sangat baik, kreatif dan berfikir lateral. Banyak tokoh dunia yang sukses dan diketahui ternyata mereka mengidap dyslexia. Diantara tokoh-tokoh tersebut yaitu :


  • Albert Einstein - (14 Maret 1879 - 18 April 1955) - Menjadi salah satu pemikir yang paling penting dan terbesar. Albert Einstein pada abad kemudian diketahui menderita dyslexia karena memori buruk dan kegagalan konstan untuk mengingat hal-hal sederhana.



  • Alexander Graham Bell - (3 Maret 1847 - 2 Agustus 1922) - Alesander dikenal sebagai penemu telepon, sebenarnya Alexander mencoba untuk menemukan sebuah alat yang bisa digunakan untuk orang tuli agar bisa mendengar. Alexander diketahui telah menyandang dyslexia sejak sedoklah dasar, Namun ia selalu beminat pada pelajaran khususnya Biologi.



  • Leonardo Da Vinci - (15 April 1452 - 2 Mei 1519) - Leonardo adalah seorang ilmuwan, matematikawan, insinyur, penemu, ahli anatomi, pelukis, pematung, arsitek, ahli botani, musisi, dan penulis. Leonardo juga termasuk penyandang dyslexia. Leonardo banyak menulis catatannya secara mundur.

  • Thomas Alva Edison - (11 Februari 1847 - 18 Oktober 1931) adalah seorang penemu Amerika asal Belanda dan pengusaha yang mengembangkan banyak perangkat yang sangat mempengaruhi kehidupan di seluruh dunia, termasuk fonograf dan bola lampu lama adalah penemuannya. Thomas juga sebagai penyandang dyslexia, karena ia sangat kesulitan pada pelajaran di sekolahnya.


sumber :


Butet Manurung, Kartini masa kini




Wanita berdarah Batak kelahiran Jakarta, 21 Februari 1972. Butet berasal dari keluarga berada, ayahnya bernama Victor Manurung. Masa kecilnya dihabiskan di negeri Belanda. Sejak kecil, Butet diajarkan untuk mencintai alamdan peduli kepada sesama.Wajahnya sempat familiar dan menjadi bahan perbincangan orang, wajahnya pernah terpampang di Majalah "Time Asia". Hebat !! Butet adalah sosok wanita hebat yang bisa masuk dan menjadi tokoh yang dibahas di Dunia Internasional, butet seorang wanita hebat yang mau masuk ke pedalaman hutan untuk menjadi guru bagi anak-anak primitif yang sebelumnya tak pernah mengenyam bangku sekolah.

Butet Manurung banyak menuai penghargaan yang luar biasa. Wanita yang aktif mengelola yayasan SOKOLA, yang didirikan sejak tahun 2003 itu memang pantas menyandang semua penghargaan yang diterimanya. Butet adalah wanita pejuang yang memang benar-benar berusaha mewujudkan impiannya menjalani profesi sebagai guru di hutan pedalaman. Dimana banyak orang yang menganggap dan hanya memandang sebelah mata tentang anak-anak pedalaman yang dianggap bodoh dan tidak berpendidikan.



Butet tidak mengajar di ruang ber-AC seperti tenaga pendidik lainnya, dengan meja dan kursi yang nyaman lengkap dengan alat tegnologi (sebut komputer atau lep top) yang canggih yang siap dihubungkan dengan koneksi internet. Butet hanya duduk di atas pohon yang sudah tumbang, dengan kesegaran udara alam liar. Butet mengajar dengan hanya berbekal buku sederhana yang mungkin sudah dibuang di kota. Butet juga pernah mengalami penolakan oleh suku Rimba yang akan diajarnya. Suku Rimba adalah orang-orang primitif yang masih percaya pada adat dan kebudayaan. sehingga suku Rimba sulit untuk menerima pendidikan.



Apa yang dilakukan Butet memang jauh dari publikasi, mengabdi dengan hati di tengah belantara rimba memang bukanlah untuk mencari popularitas juga balas jasa, sebuah pengabdian yang tulus untuk membuka mata anak-anak rimba yang terpencil, jauh dari dunia pendidikan. Sungguh tak dapat dibayangkan betapa susahnya masuk ke dunia anak-anak rimba. Namun, itu adalah kebahagiaan tersendiri bagi Butet karena usahanya, banyak anak rimba yang kini sudah bisa membaca dan menulis.



Banyak yang menganggap aneh terhadap apa yang dilakukan Butet selama ini. Jarang sekali orang dari kalangan mampu yang mau mengapdikan hidupnya demi dunia pendidikan anak-anaka rimba. Empat tahun Butet memasuki daerah rimba dan Butet kembali ke Ibu kota dengan membawa senyum kebahagiaan dan kepuasan tersendiri baginya dan banyak menginspirasi para relawan-relawan yang kini mau bergabung di Yayasannya dan sampai saat ini Butet masih tetap mneruskan perjuangnnya untuk mencerdaskan anak bangsa. Bagaimanapun anak-anak rimba adalah generasi muda penerus bangsa yang berhak mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas.

"Habis gelap, Terbitlah terang" seperti yang dituliskan RA. Kartini. tulisan itu benar-benar menginspirasi kartini-kartini baru Indonesia, banyak sekali muncul pahlawan-pahlawan pendidikan baru dan salah satunya adalah Saur Marlina Manurung atau yang biasa dikenal Butet Manurung. Butet, seorang wanita pendidik anak-anak "Suku Anak Dalam" (orang rimba yang hidup di hutan Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi).

 


Semoga apa yang telah dilakukan Butet dapat menginspirasi orang-orang yang ada dalam dunia pendidikan, khususnya bagi para wanita Indonesia yang mempunyai keinginan untuk mencerdaskan bangsa serta mengabdikan diri pada dunia terbelakang yang masih membutuhkan pendidikan.





Sumber :
http://www.vemale.com/inspiring/people-we-love/3912-butet-manurung--gak-keren-mati-tanpa-dikenang-html


education.Kompas/2011/05/02/sekolah-rimba-butet-manurung/

Selasa, 31 Juli 2012

KALANGAN BAWAH

suatu ketika aku berkunjung ke rumah sakit di sebuah daerah. aku menjenguk adikku yang juga dirawat di rumah sakit itu karena demam berdarah. aku bertemu dengan seorang wanita paruh baya di depan sebuah kamar di rumah sakit itu dan kami terlibat dalam dialog ringan.aku : ibu kenapa kok ada di depan pintu gini?ibu paruh baya " saya bingung nak...aku :bingung kenapa bu?ibu paruh baya: suami ibu sakit...aku: terus ibu bingung dengan biayanya?ibu paruh baya: bukan, ibu dapat bantuan masyarkat miskin.aku: terus apa yang bikin bingung?abu paruh baya: kalau di rawat gratis memang susah kayak gini ya nak ngurusnya?aku: lo saya kurang tahu bu, memang gag da yang bantu ibu ngurusi ini?ibu paruh baya: saya ini gag punya anak, saya juga gag bisa baca tulis. saya sudah tua dari td di suruh ke ruang ini ngisi ini dan itu. saya bingung butuh surat ini dan itu. wadooohh susah temen ya dadi wong gag duwe (haduh susah bener ya jadi orang miskin) mau berobat gratis aja masih susah ngurus ini dan itu.aku terdiam dan ahirnya ku putuskan untuk membantu ibu itu terlebih dahulu menyelesaikan administrasinya. dan aku merasakan sendiri memang sangat sulit. harus kesana kemari denagn melengkapi surat ini dan itu. inikah yang di anggap meringankan masyarakat miskin. memang pada akhirnya mereka akan mendapat perawatan gratis, tapi perjuangan mereka yang dengan persyaratan yang termat sulit khususnya bagi orang-orang yang buta huruf. coba saja yang dirawat adalah keluarga pejabat pemerintahan???? sudah uangnya banyak dapat pengobatan tanpa biaya dan syaratnya pun ringan. hahahha

negara kita memang lucu dan kadang aneh. bukannya para petani yang bisa menghasilkan bahan pangan untuk kita-kita ini yang sejahtera, eh malah kebanyakan para petani Indonesia ini ada di garis penduduk miskin. justru yang semakin makmur adalah para pejabat pemerintah yang notabennya adalah orang-orang yang berada alias orang kaya.
bener dech log ada yang bilang "YANG KAYA MAKIN KAYA, YANG MISKIN MAKIN MISKIN"
waallahu'alam ... :)

x